Gambar Sampul IPA · Bab VI Sistem Peredaran Darah pada Manusia
IPA · Bab VI Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Henry

23/08/2021 07:09:31

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

IPA SMP/MTs Kelas VIII

79

Sistem Peredaran Darah pada

Manusia dan Hubungannya

dengan Kesehatan

Setelah mempelajari materi bab ini, kamu diharapkan dapat:

1.

memahami susunan darah pada manusia.

2.

menyebutkan alat-alat peredaran darah.

3.

menyebutkan arti getah bening.

4.

memahami dan mengerti penggolongan darah.

5.

menjelaskan cara mengukur tekanan darah.

6.

menyebutkan proses transfusi darah.

7.

menyebutkan kelainan dan gangguan peredaran darah.

Bab VI

Tujuan Pembelajaran

Pernahkah kamu melakukan transfusi darah? Transfusi darah adalah mengambil darah

dari seseorang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh orang lain yang kekurangan darah.

Mengapa sebelum dilakukan transfusi darah dilakukan pengecekan dahulu golongan darahnya?

Untuk lebih memahami tentang sistem peredaran darah manusia, pelajari materi ini dengan

seksama.

Sumber:

www.tni-au.mil.id

80

IPA SMP/MTs Kelas VIII

golongan darah

tekanan darah

gangguan peredaran darah

transfusi darah

peredaran darah

Peta Konsep

Sistem

Peredaran

Darah pada

Manusia

Darah

Darah putih

Keping-keping

pembeku

Butir-butir darah

Alat peredaran darah

Getah bening

Pembuluh vena

Kapiler

Jantung

Pembuluh nadi

Darah merah

Plasma darah

Golongan darah

Tekanan darah

Transfusi darah

Kelainan dan gangguan

sistem peredaran darah

Kata Kunci

IPA SMP/MTs Kelas VIII

81

Tubuh manusia tersusun dari banyak sel. Sel merupakan makhluk hidup terkecil, yang

membutuhkan makanan, bernapas, dan zat-zat lain, agar sel-sel tersebut dapat tumbuh dan

berkembang. Dari mana sel mendapat makanan? Sel mendapatkan makanan dari darah yang

membawa makanan melalui pembuluh darah yang ada tersebar di seluruh tubuh. Bagaimana

darah dapat sampai ke sel-sel tubuh? Nah, inilah yang akan kita bahas pada bab ini.

A.

Darah

Darah merupakan jaringan tubuh

dalam bentuk cairan berwarna merah.

Warna darah manusia yaitu antara warna

merah cemerlang hingga merah kebiruan.

Pada umumnya, tubuh manusia dewasa

berisi empat sampai lima liter darah.

Darah merupakan zat yang paling

berharga bagi kelangsungan hidup

seseorang karena mempunyai banyak

fungsi, antara lain sebagai alat pengang-

kutan, pertahanan tubuh, dan pengatur

suhu badan agar senantiasa tetap normal.

Sebagai alat pengangkutan di dalam tubuh kita, darah bertugas mengangkut oksigen,

sari-sari makanan, hormon, dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, darah juga

mengangkut zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi misalnya,

urea, gas CO

2

, dan sisa proses oksidasi biologis. Karbondioksida (CO

2

) diangkut oleh darah

dari sel-sel tubuh untuk dibuang melalui saluran pernapasan.

Darah juga merupakan alat pertahanan tubuh terhadap serangan kuman penyakit. Secara

alamiah sel darah putih yang merupakan bagian dari darah memiliki sifat

fagosit

, yaitu memangsa

benda asing dan kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, proses pembekuan darah yang terjadi pada saat terjadi luka, merupakan

kegiatan darah untuk mencegahnya dari infeksi kuman. Dengan adanya pembekuan darah,

luka dapat tertutup secara alamiah dan menghalangi terjadinya infeksi melalui luka tersebut.

Darah memiliki kemampuan untuk membentuk zat antibodi atau zat yang melawan kuman

yang dapat menimbulkan kekebalan terhadap kuman penyakit. Misalnya, anak yang sembuh

dari penyakit cacar, akan kebal terhadap serangan cacar berikutnya. Hal ini dapat terjadi

karena di dalam tubuh telah terbentuk zat antibodi terhadap kuman cacar tersebut pada saat

terkena penyakit cacar.

Darah juga berfungsi mengedarkan panas ke seluruh tubuh. Hal ini dapat kita rasakan

pada saat udara dingin. Jika udara dingin badan kita menggigil, hal ini akibat adanya kontraksi

Gambar 6.1

Sel-sel darah manusia

Sumber:

HDI Ilmu Time-Life, Tubuh Manusia

Dinding pembuluh

darah

Sel endotelium

Sel

darah

putih

Sel darah merah

Keping darah

Plasma darah

Sel darah putih

82

IPA SMP/MTs Kelas VIII

otot dengan tujuan untuk menghasilkan panas. Jika udara panas, darah akan menuju ke kulit

untuk mengeluarkan panas dari tubuh dalam bentuk keringat, dengan keluarnya keringat maka

suhu tubuh kembali normal.

Darah manusia terdiri dari dua bagian, yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sel darah

merupakan bagian yang padat, sedangkan plasma darah merupakan bagian yang cair.

1. Bagian-bagian darah

a. Sel-sel darah

Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (

eritrosit

), sel darah putih (

leukosit

), dan

keping-keping darah (

trombosit

). Setiap jenis sel darah tersebut mempunyai perbedaan sifat,

bentuk, dan fungsi, namun ketiganya menyatu dalam bagian darah. Keadaan sel-sel darah

memengaruhi kesehatan seseorang. Beberapa penyakit dapat didiagnosis oleh adanya

perubahan dalam jumlah, bentuk, dan ukuran dari bermacam-macam sel darah.

1) Sel darah merah

Pada saat manusia masih berbentuk janin sebagian

besar sel-sel darah dibentuk di limfa (kura). Setelah dewasa

pembentukan sel-sel darah merah terjadi di sumsum merah

tulang pipih. Di dalam tubuh, sel darah merah dapat hidup

dan berfungsi dengan baik selama lebih kurang 120 hari

(tiga bulan). Setelah itu sel darah merah akan rusak atau

mati dan dibawa ke hati untuk dirombak menjadi zat warna

empedu (

bilirubin

). Sedangkan zat besi hasil perombakan

hemoglobin

digunakan lagi untuk membentuk sel darah

merah yang baru.

Pada awal terbentuknya, sel darah merah memiliki inti. Namun, inti sel tersebut hilang

setelah sel darah merah matang. Sel darah merah yang matang memiliki susunan kerangka

yang disebut

str

oma

yang terdiri atas protein dan zat-zat lemak. Sel-sel darah merah ini

membentuk jaring-jaring yang memanjang ke dalam sel sehingga memberi bentuk sel dan

kekenyalannya. Sel darah merah bentuknya bulat

pipih atau

bikonkaf

yang artinya cekung di bagian

tengah dan tidak mempunyai inti.

Setiap 1 mm

3

darah terdapat kira-kira 5 juta

sel darah merah. Sel darah merah mengandung zat

yang disebut

hemoglobin

atau Hb. Hemoglobin

adalah protein yang mengandung senyawa besi,

yaitu

hemin

. Hemoglobin mempunyai daya ikat

terhadap O

2

sehingga berwarna merah dan

terhadap CO

2

sehingga darah berwarna kebiru-

biruan. Darah yang berwarna merah jernih berarti

Gambar 6.2

Sel-sel darah merah

Sumber:

HDI Ilmu Time-Life, Tubuh

Manusia

Info Sains

Keajaiban 5 Liter Darah

Tubuh seseorang dewasa memuat 5 liter

darah, beredar melalui pembuluh darah

sepanjang lebih dari 100.000 km. Setiap satu

sentimeter kubik darah berisi 5.500.000.000

sel darah merah.

Sumber : Pustaka Pengetahuan Modern, Tubuh

Manusia

IPA SMP/MTs Kelas VIII

83

mengandung O

2

, sedangkan jika berwarna merah kebiruan mengandung CO

2

. Hemoglobin

berada di dalam sel darah merah, maka sel darah merah berwarna merah pula. Oleh karena

itu, apabila kita kekurangan darah, wajah kita akan tampak pucat. Penyakit yang disebabkan

oleh kekurangan darah disebut

anemia

.

Dalam peredarannya, setelah sel-sel darah merah sampai di paru-paru (gelembung paru-

paru) akan mengikat gas oksigen (O

2

) dan melepaskan gas karbon dioksida (CO

2

) bersama

uap air ke dalam gelembung-gelembung paru-paru. Jadi, pada dinding gelembung paru-paru

yang mempunyai kapiler-kapiler darah ini terjadi pertukaran gas. Sel-sel darah yang mengikat

gas O

2

akan berwarna merah jernih atau disebut darah bersih. Darah bersih (banyak

mengandung O

2

) dari paru-paru dikirim ke jantung untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

Setelah sampai pada jaringan tubuh, sel-sel darah melepaskan gas oksigen dan menangkap

gas karbon dioksida serta air yang dikeluarkan oleh sel-sel jaringan hasil metabolisme. Sel-sel

darah yang mengikat gas karbon dioksida dan air ini menyebabkan darah menjadi kotor

(darah kotor) dan berwarna merah kebiruan.

Darah kotor adalah darah yang mengandung sedikit oksigen dan kaya karbon dioksida.

Oleh karena itu darah yang kaya karbon dioksida tersebut melepaskannya ke dalam paru-

paru, tepatnya pada

alveolus

untuk diganti dengan oksigen dari udara luar yang masuk melalui

saluran pernapasan dan gas karbon dioksida bersama-sama air dihembuskan keluar dari

paru-paru keluar tubuh melalui hidung. Orang-orang yang hidupnya di daerah pegunungan

atau dataran tinggi mempunyai jumlah sel darah merah yang lebih banyak daripada orang

yang tinggal di dataran rendah. Hal ini disebabkan di dataran tinggi atau di pegunungan kadar

oksigennya lebih sedikit, sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi sel-sel darah merah,

agar kemampuan untuk mengikat oksigen yang kadarnya sedikit tersebut dapat lebih besar.

Hal ini merupakan adaptasi dari tubuh terhadap lingkungan sekitarnya.

2) Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit jika

dibandingkan dengan sel darah merah tetapi sel darah

putih memiliki ukuran yang lebih besar

, bentuknya

tidak teratur, mempunyai inti, dan dapat bergerak aktif

secara

amoeboid

(seperti

Amoeba

). Jumlah sel darah

putih tiap 1 mm

3

kira-kira 8.000 sampai 9.000 sel.

Sel darah putih dibuat di sumsum tulang merah, limpa,

kelenjar-kelenjar limfa, dan sistem jaringan

retikulo

endotik

. Sel darah putih dapat berumur sekitar 12 -

13 hari.

Berdasarkan kondisi inti dan granula (butiran)

di dalam sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi:

a.

Eosinofil

, mempunyai granula berwarna merah.

b.

Basofil

, mempunyai granula biru

Gambar 6.3

Sel darah putih

Sumber:

HDI Ilmu Time-Life, Tubuh Manusia

84

IPA SMP/MTs Kelas VIII

c.

Netrofil

, mempunyai inti yang bentuknya seperti batang, bengkok, dan bercabang-cabang.

d.

Monosit

, mempunyai inti bulat atau bulat panjang.

e.

Limfosit

, mempunyai ukuran paling kecil (sedikit lebih besar dari sel darah merah)

Sifat sel darah putih adalah

fagosit

, artinya pemakan mangsa. Jumlah sel darah putih

dapat mencapai 20.000 tiap 1 mm

3

. Hal ini dapat terjadi karena infeksi cacing atau radang

paru-paru.

Di samping itu, sel darah putih dapat berkurang menjadi 3.000 per mm

3

, misalnya karena

terserang penyakit tifus. Jika jumlah sel darah putih melebihi normal disebut

leukositosis

,

tetapi jika kurang dari normal disebut

leukopeni

. Pada penderita kanker darah (

leukemia

),

produksi sel darah putih tidak terkendali sehingga jumlah sel darah putih melebihi normal

(

leukositosis

). Dengan adanya sifat fagosit dari sel darah putih akan menyebabkan tubuh

kekurangan sel darah merah. Jika kondisi tubuh mengalami leukositosis terus-menerus, maka

dapat terjadi kematian karena kehabisan sel darah merah.

Jika terjadi luka dan bakteri berada di tempat tersebut, maka sel darah putih yang berada

di dalam pembuluh darah akan menembus dinding pembuluh kemudian bergerak menuju

mangsanya. Kemampuan sel darah putih menembus dinding pembuluh-pembuluh darah disebut

diapedesis.

Apabila sel darah putih mati karena tugasnya, maka akan timbul nanah. Jadi, nanah

merupakan campuran dari sel darah putih yang mati, bakteri, dan sel-sel lain yang rusak. Jenis

sel darah putih ada yang mampu menghasilkan zat antibodi (zat penolak) sehingga penting

peranannya dalam membunuh bakteri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

3) Trombosit (keping-keping darah)

Trombosit atau keping darah mempunyai bentuk

cakram kecil bulat atau oval. Ukurannya lebih kecil dari

ukuran sel darah merah dan tidak berinti.

Trombosit dibuat

di dalam sumsum tulang yang disebut

megakariosit

.

Trombosit orang dewasa berjumlah lebih kurang 200.000

sampai 500.000 untuk setiap mm

3

darah.

Sel putih menelan bakteri

Gambar 6.4

Sel darah putih yang bersifat fagosit

Sumber:

HDI Ilmu Time-Life, Tubuh Manusia

Gambar 6.5

Keping-keping darah

Sumber:

HDI Time-Life, Tubuh Manusia

IPA SMP/MTs Kelas VIII

85

Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Apabila tubuh terluka, darah akan

keluar, bersamaan dengan itu trombosit ikut keluar dan menyentuh dinding bekas luka yang

kasar. Trombosit pecah dan keluarlah enzim

tromboplastin

atau

trombokinase

. Enzim ini

kemudian bercampur dengan plasma darah yang mengandung

protrombin

. Protrombin yang

terkena enzim trombokinase akan berubah menjadi trombin. Trombin yang aktif ini bersama-

sama ion kalsium yang ada dalam plasma akan mengubah fibrinogen dalam plasma menjadi

benang-benang fibrin yang dapat mencegah keluarnya darah, darah membeku dan luka tertutup.

Keterangan:

a.

Trombosit berkumpul di tempat pembuluh darah yang terluka dan sel darah merah

mengalir ke luar.

b.

Trombosit kemudian membentuk tutup pada lubang luka. Trombosit mengeluarkan zat

kimia yang mengubah

fibrinogen

menjadi

fibrin

.

c.

Fibrin membentuk serat mirip jarum yang berjalinan dan menangkap trombosit serta sel

darah lainnya sehingga menciptakan gumpalan dan luka tertutup.

Skema proses pembekuan darah

Luka

trombosit pecah

keluarlah enzim Trombokinase

Gambar 6.6

Trombosit berperan dalam pembekuan darah

Sumber:

HDI Time-Life, Tubuh Manusia

Sel darah merah

Keping

darah

Fibrin

Keping darah

12

3

Prototrombin

Fibrinogen

Trombin

Fibrin

Ion Ca

No.

Pembeda

1.

2.

Ukuran

Tempat

pembuatan

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

+ 2 - 4 mm

sumsum tulang

+ 5 - 9 mm

sumsum tulang dan

limfa

+ 7,5 mm

sumsum tulang

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan mengenai perbedaan eritrosit,

leukosit, dan trombosit. Perhatikan tabel berikut ini.

Tabel 6.1 Perbedaan antara eritrosit, leukosit, dan trombosit

86

IPA SMP/MTs Kelas VIII

b. Plasma darah

Plasma darah adalah bagian darah yang berbentuk

cairan berwarna jernih kekuning-kuningan atau darah

yang telah dihilangkan sel-sel darahnya. Plasma darah

terdiri dari 90% air dan 10% zat-zat yang terlarut. Zat-

zat yang terlarut dalam plasma darah yaitu sari-sari

makanan, zat-zat sisa oksidasi, enzim, hormon, pro-

tein, dan garam-garam mineral. Protein dalam plasma

darah terdiri atas fibrinogen, globulin, dan albumin.

Molekul-molekul protein ini cukup besar sehingga

tidak dapat menembus dinding kapiler. Albumin

berperan dalam mengatur tekanan darah, sedangkan

fibrinogen diperlukan dalam proses pembekuan darah.

Garam-garam kalsium juga bermanfaat untuk

mempercepat proses pembekuan darah.

Sel-sel darah dan protein-protein darah dalam larutan darah dapat diendapkan dengan

menggunakan alat pemusing atau

sentrifuse

, sehingga didapatkan cairan sisa di lapisan atasnya

yang berwarna jernih dan mengandung zat antibodi (zat pelawan kuman). Serum sebagai

antibodi dapat dibedakan atas:

presipitin

, yang dapat menggumpalkan antigen:

lisin

, yang

dapat menguraikan protein asing; dan

antitoksin

, yang dapat menawarkan racun.

2. Golongan darah

Sebelum dunia kedokteran mengalami kemajuan seperti sekarang ini, jika seseorang

menderita kekurangan darah akibat kecelakaan atau sakit, kemudian memerlukan penambahan

darah

(tranfusi)

, maka dapat dengan cepat ditambahkan darah yang ada. Dengan penambahan

darah ini, ternyata orang tersebut tidak dapat bertahan hidup lebih lama. Setelah beberapa

bulan, orang tersebut meninggal. Kemudian timbul pertanyaan, apakah darah yang diberikan

kepada penderita tersebut tidak cocok?

Gambar 6.7

Plasma darah

Sumber:

Jendela IPTEK, Tubuh Manusia

Plasma

Lapisan kuning (buffy

coat) yang terdiri atas

sel darah putih dan

platelet

Sel-sel darah

Darah yang mengendap

No. Pembeda

3.

4.

5.

6.

Jumlah

Susunan

Bentuk

Fungsi

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

+ 250.000/mm

3

- tidak punya hemoglobin

- tidak punya inti

- mempunyai enzim

tidak teratur

untuk pembekuan

darah

+ 7.000/mm

3

- tidak punya hemoglo-

bin

- mempunyai inti

tidak teratur

fagosit benda asing/

kuman menghasilkan

antibodi untuk

membunuh kuman

+ 5.000.000/mm

3

- mempunyai hemoglobin

- tidak mempunyai inti

seperti cakram bikonkaf

membawa oksigen dari

paru-paru ke seluruh

tubuh dan CO

2

dan air

dari jaringan tubuh keluar

tubuh

IPA SMP/MTs Kelas VIII

87

Pada tahun 1900, seorang dokter dari Wina (Austria) bernama

Dr. Karl Landsteiner

mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap darah manusia dengan melakukan

percobaan-percobaan. Dari percobaan-percobaan tersebut, akhirnya beliau menemukan

perbedaan-perbedaan yang terdapat pada darah. Berdasarkan perbedaan tersebut,

Landstainer menggolongkan darah menjadi empat macam yaitu golongan darah A, B, AB,

dan O. Pembagian golongan darah dilakukan berdasarkan ada tidaknya antigen dan antibodi

yang terkandung dalam darah manusia.

a.

Golongan darah A, berarti di dalam sel-sel darahnya mengandung

aglutinogen

A dan

dalam plasma darahnya mengandung

aglutinin

b, rumus (A,b)

b.

Golongan darah B, berarti di dalam sel-sel darahnya mengandung

aglutinogen

B dan

dalam plasma darahnya mengandung

aglutinin

a, rumus (B,a)

c.

Golongan darah AB, berarti dalam sel-sel darah mengandung

aglutinogen

A dan B, di

dalam plasma darahnya tidak mengandung

aglutinin

a dan b, rumus (AB, --)

d.

Golongan darah O, berarti di dalam sel-sel darahnya tidak mengandung

aglutinogen

baik A maupun B. Di dalam plasma darahnya mengandung

aglutinin

a dan b, rumus

(--, ab)

3. Transfusi darah

Apa yang disebut transfusi darah? Transfusi darah adalah mengambil darah dari seseorang

kemudian dimasukkan ke dalam tubuh orang lain. Orang yang diambil darahnya atau pemberi

darah disebut

donor

, sedangkan orang yang menerima darah atau penerima darah disebut

resipien

.

Pada saat tranfusi darah, aglutinogen pada donor

dan aglutinin pada resipien harus diperhatikan.

Aglutinogen adalah suatu zat yang digumpalkan,

sedangkan aglutinin adalah suatu zat yang

menggumpalkan. Misalnya, golongan darah A (A,b)

diberikan pada golongan darah B (B,a). Jika diperhatikan

aglutinogen pada donor adalah A, sedangkan aglutinin

pada resipien adalah a. Jika aglutinogen A bertemu

dengan aglutinin a, maka akan menggumpal. Demikian

juga jika terjadi pertemuan antara aglutinogen B dengan

aglutinin b, akan terjadi penggumpalan (+). Jadi,

golongan darah A tidak dapat diberikan kepada golongan

darah B, atau sebaliknya.

Contoh lainnya adalah jika golongan darah O diberikan pada golongan darah AB, ternyata

tidak terjadi gumpalan. Jika diperhatikan pada donor tidak mempunyai aglutinogen baik A

maupun B walaupun resipien mempunyai aglutinin a dan b, sehingga darah tidak menggumpal.

Oleh karena itu, golongan darah O dapat diberikan kepada golongan darah apa saja sedangkan

golongan darah AB tidak dapat diberikan pada golongan darah lain. Kesimpulannya, golongan

darah O bersifat donor universal (pemberi darah umum), dan golongan darah AB disebut

resipien universal (penerima darah umum). Secara teori dapat dibuat daftar tabel transfusi

darah sebagai berikut.

Gambar 6.8

Darah diambil dari donor

untuk membantu sesama manusia

yang memerlukan.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

88

IPA SMP/MTs Kelas VIII

Tabel 6.2 Transfusi darah

Keterangan: tanda (-)

= tidak membeku (bisa diberikan)

tanda (+)

= menggumpal (tidak bisa diberikan)

Di dalam perkembangan dunia kedokteran yang semakin maju, teori yang ada pada

daftar tersebut semakin lama semakin hilang dan tidak dipakai lagi. Teori yang berlaku sekarang

adalah transfusi darah harus dilakukan terhadap golongan darah yang sama. Golongan darah

yang sama pun harus diuji di luar tubuh apakah terjadi penggumpalan atau tidak. Caranya

adalah butir-butir darah dari donor diberi plasma dari resipien dan butir-butir darah dari

resipien diberi plasma dari donor.

Untuk mendapatkan butir-butir darah dan plasma darah, dilakukan pemusingan

(

sentrifugal

) agar butir-butir darah mengendap dan plasma darah berada di atas. Walaupun

donor dan resipien golongannya sama kadang-kadang setelah diadakan uji silang darahnya

membeku, berarti ada zat-zat tertentu yang tidak cocok, maka untuk mengantisipasi hal-hal

tersebut walaupun golongan darahnya sama tetap diadakan uji silang (

cross matching).

4. Fungsi darah

Berdasarkan uraian di atas maka fungsi darah adalah sebagai berikut.

a.

Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan dari jantung ke seluruh jaringan

tubuh.

b.

Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jantung dan dari jantung ke seluruh jaringan

tubuh.

c.

Mengangkut hormon dari kelenjar-kelenjar buntu ke seluruh tubuh.

d.

Mengedarkan air ke seluruh tubuh.

e.

Mengangkut zat-zat sisa (CO

2

, air, urea) keluar tubuh melalui alat-alat pengeluaran seperti

paru-paru, ginjal, dan kulit.

f.

Menjaga agar suhu tubuh tetap, dengan cara memindahkan panas dari alat-alat tubuh

yang aktif ke bagian yang kurang aktif.

g.

Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan pada jaringan-

jaringan.

h.

Menutup luka dengan cara pembekuan darah.

Golongan Darah

Resipien 1

Resipien 2

Resipien 3

Resipien 4

A

B

AB

O

Donor

A

B

AB

O

-

+

-

+

+

-

-

+

+

+

-

+

-

-

-

-

IPA SMP/MTs Kelas VIII

89

B.

Alat Peredaran Darah

Alat peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Pembuluh

darah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi (

arteri

), pembuluh balik (

vena

),

dan pembuluh kapiler.

1. Jantung (Cor)

Jantung terletak di dalam rongga

dada agak di sebelah kiri, besarnya

lebih kurang segenggam tangan.

Jantung sudah bekerja sejak janin

dalam kandungan. Jantung selalu

berdenyut sepanjang kita hidup tanpa

mengenal lelah. Jantung manusia dibagi

menjadi empat ruangan yaitu serambi

kiri (

atrium sinester

), serambi kanan

(

atrium dexter

), bilik kiri (

ventrikal

sinester

), dan bilik kanan (

ventrikal

dexter

).

Jantung tersusun dari otot jantung,

di antara serambi dan bilik terdapat

sekat yang mempunyai katup, katup

sebelah kanan disebut

valvula bikuspidalis

(klep 2 daun). Klep-klep tersebut berfungsi

untuk menjaga agar darah yang masuk ke bilik tidak kembali ke serambi. Antara serambi kiri

dan serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan juga terdapat sekat.

Jantung dilindungi oleh selaput jantung yang disebut

perikardium

. Bilik kiri mempunyai

dinding paling tebal dibandingkan dinding-dinding ruangan yang lain. Mengapa? Sebab bilik

kiri dipakai untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

a. Cara kerja jantung

Jantung dapat mengembang dan menguncup. Hal ini terjadi karena adanya otot-otot

jantung yang mengendor dan berkontraksi (berkerut). Gerakan jantung ini dinamakan denyut

jantung. Denyut jantung yang terjadi pada saat kita beristirahat adalah sekitar 75 kali setiap

menit sedangkan pada saat kita melakukan kegiatan denyut jantung dapat mencapai kira-kira

140 kali setiap menit. Adapun proses timbulnya denyut jantung adalah sebagai berikut.

1)

Apabila serambi dan bilik mengembang, maka darah dari tubuh bagian atas, bagian

bawah, dan dari paru-paru akan mengalir ke serambi. Peredaran darah dari tubuh atas

Gambar 6.9

Bagian-bagian jantung

Sumber:

HDI, Tubuh Manusia

Aorta

Arteri paru-paru

Vena paru-paru

Atrium kiri

Katup aorta

Ventrikel kiri

Ventrikel kanan

Dinding ventrikel

kanan

Vena cava

atas

Arteri paru-paru

Vena paru-paru

Katup paru-paru

Atrium kanan

Dinding ventrikel

kiri

Vena cava bawah

90

IPA SMP/MTs Kelas VIII

menuju ke serambi kanan terjadi melalui pembuluh balik besar atas, sedangkan darah

dari tubuh bagian bawah menuju ke serambi kanan melalui pembuluh balik besar bawah

(banyak mengandung CO

2

). Darah dari paru-paru kanan dan kiri menuju ke serambi

kiri melalui pembuluh nadi paru-paru (banyak mengandung O

2

).

2)

Serambi menguncup atau berkontraksi sehingga klep antara serambi dan bilik membuka.

Darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri dan darah dari serambi kanan masuk ke bilik

kanan.

3)

Bilik menguncup (berkontraksi) sehingga klep antara serambi dan bilik menutup kembali.

Darah dari bilik kanan dipompa menuju ke paru-paru untuk dibersihkan dan darah dari

bilik kiri dipompa menuju ke seluruh tubuh melalui

aorta

.

Denyut jatung dapat dirasakan dengan cara meraba pembuluh nadi (arteri) yang terdapat

pada pergelangan tangan kita karena denyut nadi ini sama dengan denyut jantung.

b. Tekanan darah

Tekanan darah adalah kemampuan jantung untuk

menampung dan memompa darah ke seluruh tubuh. Jika

serambi mengembang, maka jantung mengisap darah dari

pembuluh balik (

vena cava superior

dan

vena cava in-

terior

) masuk ke dalam serambi kanan dan dari

vena

pulmonalis

masuk ke jantung bagian serambi kiri,

kemudian serambi menguncup sehingga darah dari serambi

kanan masuk ke bilik kanan, dan darah dari serambi kiri

masuk ke bilik kiri sehingga otot bilik mengendor maksimum

dan mengembang maksimum, peristiwa ini disebut

dias-

tole

. Selanjutnya, jantung beristirahat

+ 0,1 detik, setelah

itu mulailah otot bilik jantung berkontraksi sehingga darah

di pompa keluar jantung dari bilik kiri keluar ke seluruh

tubuh dan dari bilik kanan keluar jantung menuju ke paru-

Gambar 6.10

Skema aliran darah pada jantung

Sumber:

Dokumen penerbit

a. Bilik jantung mengembang

b. Bilik jantung menguncup

Gambar 6.11

Mengukur tegangan

darah

Sumber:

Ensiklopedi Umum

IPA SMP/MTs Kelas VIII

91

paru, peristiwa ini disebut

sistole

. Kekuatan memompa darah dari jantung diteruskan oleh

pembuluh nadi, maka nadi ikut berdenyut sehingga tekanan darah dapat diukur dengan alat

yang disebut tensimeter. Tekanan darah orang dewasa normal sistole 120 mmHg dan diastole

80 mmHg.

2. Pembuluh darah

a. Pembuluh nadi (arteri)

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh yang meninggalkan jantung. Darah yang

dipompa dari jantung akan menuju ke dalam batang nadi yang disebut

aorta

. Aorta memiliki

dinding yang kuat dan bercabang-cabang membentuk pembuluh nadi. Selain dindingnya kuat

aorta juga bersifat elastis atau kenyal sehingga dapat menahan tekanan dari jantung.

Pembuluh nadi ikut berdenyut menurut irama denyut jantung. Letak pembuluh nadi agak

ke dalam atau ke tengah, hanya pada bagian-bagian tertentu yang letaknya agak ke tepi.

Misalnya pada pergelangan tangan, pelipis, dan leher. Di tempat-tempat tersebut denyut nadi

dapat dirasakan. Aliran darah dalam pembuluh nadi ini sangat cepat, karena berasal dari

jantung. Katup pada pembuluh nadi hanya satu, yaitu terletak pada pangkal dan berbatasan

dengan bilik kiri jantung, katup tersebut dinamakan

valvula semilunaris

.

b. Pembuluh balik (vena)

Pembuluh vena adalah pembuluh darah yang membawa darah ke jantung, darah mengalir

mulai dari jaringan tubuh menuju pembuluh vena yang halus (

venulat

), kemudian menuju ke

vena yang lebih besar dan akhirnya masuk ke jantung. Vena yang paling besar disebut

vena

kava

, letaknya dekat dengan jantung. Pembuluh vena yang besar ada dua yaitu:

1)

Vena yang mengalirkan darah dari tubuh bagian atas menuju jantung, vena ini disebut

vena kava superior

.

2)

Vena yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah menuju jantung, vena ini disebut

vena kava interior

.

Gambar 6.12

Pembuluh nadi(arteri)

Sumber

: HDI Tubuh Manusia

92

IPA SMP/MTs Kelas VIII

Vena terletak agak di bagian tepi, karena mengalirkan darah dari jaringan-jaringan tubuh

yang membawa darah kotor, sehingga darahnya berwarna kebiru-biruan.

Aliran darah ini sangat pelan karena tidak mempunyai tekanan yang besar seperti pada

pembuluh nadi yang berasal dari jantung. Agar aliran darah yang pelan dalam pembuluh vena

ini tidak berbalik lagi, maka dalam pembuluh-pembuluh vena dilengkapi dengan banyak

katup. Aliran darah dalam vena juga dipengaruhi adanya kontraksi otot yang terdapat di

sekitar pembuluh balik. Aliran darah pada vena tersebut dapat berpengaruh terhadap tubuh

kita. Misalnya, jika kita terlalu banyak berdiri, maka dalam pembuluh vena kaki akan terkumpul

banyak darah, sehingga ada beberapa pembuluh darah yang tidak kuat menahannya, akhirnya

membengkak dan mengakibatkan penyakit yang disebut varises. Penyakit varises ini juga

sering diderita oleh ibu yang sedang mengandung. Darah pada pembuluh vena seolah-olah

ditekan dari atas dan menyebabkan pembuluh vena pada kaki akan mengembang. Demikian

juga orang yang banyak duduk, juga menyebabkan pembuluh darah balik pada dubur akan

mengembang sehingga menimbulkan penyakit ambeien/wasir.

Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih jelasnya pembuluh vena dapat dibedakan seperti

pada tabel berikut.

Tabel 6.3 Perbedaan antara pembuluh nadi dengan pembuluh balik

Gambar 6.13

Pembuluh balik (vena)

Sumber:

HDI Time Life, Tubuh Manusia

Lapisan luar

Pembuluh zat hara

Otot polos

Selaput elastik

Endotelium

Vena

Katup

1. Letak

2. Dinding

3. Aliran darah

4. Denyut

5. Klep/katup

6. Jika luka

7. Darah yang dibawa

Pembuluh Nadi

Pembuluh Balik

di bagian dalam (tidak tampak dari luar),

tersembunyi

tebal, kuat, elastis

meninggalkan jantung

seirama denyut jantung dan dapat kita

rasakan dari luar dan meraba bagian-

bagian tertentu

hanya terdapat satu di permulaan aorta

darah memancar dengan kuat

biasanya darah bersih, kecuali arteri

paru-paru

di permukaan tubuh nampak

kebiruan

tipis, tidak elastis

menuju jantung

tidak terasa denyutannya

banyak di sepanjang pembuluh

darah menetes

biasanya darah kotor, kecuali

vena paru-paru

IPA SMP/MTs Kelas VIII

93

Kapiler sinambung

Endotelium

Kapiler berjendela

Sinusoid

Endotelium

Endotelium

Gambar 6.14

Pembuluh kapiler

Sumber:

HDI Time Life, Tubuh Manusia

c. Pembuluh kapiler

Pembuluh kapiler merupakan percabangan

dari pembuluh nadi. Pembuluh ini sangat halus

dan letaknya tersebar di seluruh tubuh sampai

pada jaringan-jaringan tubuh. Pembuluh kapiler

pada jaringan-jaringan tubuh ini memberikan sari

makanan dan gas O

2

serta mengambil zat-zat

sampah dari jaringan.

C.

Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Sistem peredaran darah ada dua macam,

yaitu sistem peredaran darah tertutup dan

sistem peredaran darah ganda. Sistem

peredaran darah tertutup adalah peredaran

darah yang terjadi di dalam pembuluh, yaitu

dari jantung melalui pembuluh nadi – pembuluh

kapiler – pembuluh balik – kembali ke jantung.

Peredaran darah ganda atau rangkap adalah

peredaran darah yang terjadi melalui jantung

sebanyak dua kali. Peredaran darah ganda ada

dua macam yaitu sebagai berikut.

a.

Peredaran darah besar adalah peredaran

darah dari jantung ke seluruh tubuh

kembali ke jantung.

b.

Peredaran darah kecil adalah peredaran

darah yang berasal dari jantung ke paru-

paru kembali ke jantung.

Gambar 6.15

Sistem peredaran darah pada

manusia

Sumber:

Dokumen Penulis

Vena cava

anterior

Arteri pulmoler

Kapiler paru-

paru kanan

Vena pulmoner

Atrium kanan

Vena

cava

posterior

Kapiler kepala dan

tungkai depan

Arteri pulmoner

Kapiler paru-

paru kiri

Arteri pulmoner

Atrium kiri

Aorta

Kapiler organ

abdomen dan

tungkai belakang

Ventrikel

kanan

Ventrikel

kiri

Aorta

94

IPA SMP/MTs Kelas VIII

Gambar 6.16

(a) organ limfa, (b) sistem limfa

Sumber:

Jendela Iptek, Tubuh Manusia

Jantung

Limpa

Hati

Jantung

Kelenjar timus

Nodus limfel

benjolan-

benjolan limfe

yang

bergerombol di

bawah ketiak

Aliran limfe

kepala

Limfe bergabung dengan

darah yang berkadar

oksigen rendah di bena

brakhiosefal

Limpa membuat sel

darah putih

Ductus toraksilus

Nodus limfe yang

bergerombol di sekitar

lipat paha

Pembuluh darah limfe

tepi di kaki

(a) (b)

Paru-paru

Getah Bening dan Peredarannya

Getah bening adalah suatu cairan jernih kekuning-kuningan yang berisi sel-sel darah

putih, keping-keping darah, dan fibrinogen. Getah bening ini berasal dari seluruh jaringan

tubuh yang terisap oleh kapiler darah. Peredaran limfa atau

sistem limfatik

disebut peredaran

terbuka, sebab ujung-ujung pembuluh tidak saling menyambung sebelum masuk ke vena.

Cairan limfa harus bersih dari penyakit dan zat-zat lain. Oleh karena itu tempat-tempat tertentu

pada pembuluh terdapat bagian yang membesar disebut

kelenjar limfa

(

kelenjar getah

bening

). Di tempat inilah diproduksi sel darah putih dan zat antibodi. Kelenjar getah bening

terdapat pada lipat paha, ketiak, leher.

Kelainan dan Gangguan pada Sistem

Peredaran Darah

1. Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah

Beberapa kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah, antara lain:

a.

Hemofilia adalah penyakit keturunan di mana darah sukar membeku (luka sekecil apa

pun darah tetap mengalir keluar).

D

IPA SMP/MTs Kelas VIII

95

b.

Anemia adalah penyakit kekurangan darah yang disebabkan oleh:

1)

Kadar hemoglobin rendah, atau kekurangan zat besi.

2)

Kekurangan sel darah merah (penyakit malaria, cacing tambang).

3)

Eritroblastosis foetalis

(penyakit kuning pada bayi), karena sel darah merah rusak

oleh aglutinin ibunya sendiri

4)

Leukemia/kanker darah, adalah penyakit yang disebabkan oleh penambahan darah

putih yang tidak dapat dicegah, sehingga memakan sel darah merah.

5)

Jantung koroner adalah penyakit yang terjadi karena tersumbatnya nadi koronaria

yang memberi makan pada jantung, sehingga kerja jantung berhenti.

6)

Sklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena adanya endapan zat lemak yang

disebut arterosklerosis, atau karena adanya zat kapur disebut arteriosklerosis.

7)

Varises adalah pelebaran pembuluh vena umumnya di betis.

8)

Ambeien/hemoroid adalah pelebaran pembuluh vena pada anus.

9)

Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi.

2. Upaya mengatasi gangguan pada sistem peredaran

darah

Beberapa upaya mengatasi gangguan pada sistem peredaran darah antara lain:

a.

Agar kadar hemoglobin tetap normal sebaiknya banyak makan sayuran yang mengandung

zat besi.

b.

Hindari makanan yang terlalu banyak lemak dan zat kapur, hal ini untuk mengantisipasi

terjadinya sklerosis.

c.

Jangan merokok, hal ini untuk mengantisipasi penyumbatan nadi koronaria (jantung

koroner), kanker, paru-paru, hipertensi, impotensi.

d.

Olahraga yang teratur, agar memperlancar peredaran darah.

e.

Istirahat yang teratur, penggunaan energi sesuai kebutuhan, untuk mengantisipasi tekanan

darah agar tidak menurun.

f.

Makan makanan yang bergizi secara teratur.

1.

Coba pelajarilah kembali sistem peredaran darah manusia, kemudian jelaskan

proses peredarannya!

2.

Apakah manfaat darah itu?

Kecakapan Personal

96

IPA SMP/MTs Kelas VIII

1.

Darah tersusun atas butir-butir darah dan plasma darah.

2.

Butir-butir darah terdiri atas: darah merah, darah putih, dan keping pembeku.

3.

Skema pembekuan darah:

4.

Tranfusi darah artinya memberikan darah dari seseorang ke orang lain.

5.

Tekanan darah adalah kemampuan jantung untuk menampung dan memompa darah ke

seluruh tubuh, bila serambi mengembang, jantung mengisap darah dari pembuluh balik.

6.

Peristiwa bila bilik mengembang maksimum disebut diastole, dan bila bilik mengkerut

maksimum disebut sistole.

Rangkuman

Trombosit pecah keluarlah enzim trombokinase

protrombin

trombin

fibrinogen

bena

ng-benang fibrin

Luka

IPA SMP/MTs Kelas VIII

97

1.

Di bawah ini adalah fungsi darah,

kecuali

....

a. sebagai alat pengangkut

b. menjaga agar suhu tubuh tetap nor-

mal

c. membunuh kuman penyakit

d. memberikan tenaga

2.

Pembuluh arteri berikut ini membawa

darah bersih,

kecuali

....

a. arteri pulmonalis

b. arteri ke usus

c. arteri ke ginjal

d. arteri ke jantung

3.

Darah putih bersifat

fagosit

artinya ....

a. menghasilkan antigen pelawan kuman

b. memakan mikroorganisme yang

masuk ke tubuh

c. membawa CO

2

ke seluruh tubuh

d. membawa O

2

ke seluruh tubuh

4.

Donor universal adalah golongan darah

....

a. A

c. AB

b. B

d. O

5.

Gangguan darah sukar membeku karena

keturunan disebut penyakit ....

a. hemofilia

c. an

emia

b. leukemia

d. talasemia

6.

Ciri-ciri darah seperti:

1. mempunyai inti

2. mengandung hemoglobin

3. dibentuk dalam sumsum tulang merah

4. menghancurkan kuman

Ciri-ciri yang dimiliki sel darah merah

adalah ....

a. nomor 1 dan 2

c. nomor 3 dan 4

b. nomor 2 dan 3

d. nomor 1 dan 4

7.

Unsur-unsur yang penting dalam proses

pembekuan darah seperti di bawah ini,

kecuali

....

a. fibrinogen

c. le

ukosit

b. trombosit

d. ion Ca

++

8.

Dinding pada jantung yang paling tebal

adalah dinding pada ....

a. serambi kiri

c. bilik kiri

b. serambi kanan

d. bilik kanan

9.

Golongan darah A diberikan kepada

golongan darah B tidak sesuai, sebab ....

a. aglutinogen A bertemu aglutinin

α

b. aglutinogen B bertemu aglutinin

β

c. aglutinogen A dengan aglutinin B tidak

cocok

d. aglutinogen A menggumpalkan

aglutinin

α

10. Pengerasan pembuluh darah karena

endapan zat lemak disebut ....

a.

atherosklerosis

c.

koronariasis

b.

arteriosklerosis

d.

varises

Uji Kompetensi

Kerjakan di buku tugasmu!

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

98

IPA SMP/MTs Kelas VIII

Tujuan:

Siswa mampu menyebutkan urutan proses peredaran darah.

Alat dan bahan:

1.

Skema peredaran darah

2.

Pensil dan alat tulis lainnya

Cara kerja:

1.

Urutkan jalannya peredaran darah mulai dari jantung.

2.

Berilah nama bagian-bagian yang dilalui darah tersebut.

3.

Manakah yang disebut peredaran darah besar dan peredaran

darah kecil?

Tugas Proyek

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!

1.

Sebutkan perbedaan antara pembuluh arteri dan vena!

2.

Apa yang disebut peredaran darah ganda?

3.

Jelaskan proses pembekuan darah dengan skema!

4.

Apakah yang disebut

eritroblastosis foetalis

(penyakti kuning pada bayi)?

5.

Apa yang disebut sistole dan diastole?

6.

Sebutkan fungsi darah!

7.

Golongan darah manusia dibagi menjadi 4 yaitu golongan A, B, AB, dan O. Berdasarkan

apa penggolongan darah tersebut?

8.

Sebutkan fungsi dari limfa!

9.

Apa yang disebut transfusi?

10. Apa yang disebut kanker darah?